Brando Susanto Ketua Panitia Silaturahmi DPD PDIP Meninggal

Brando Susanto, kader muda berbakat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), meninggal dunia secara mendadak. Ia wafat saat bertugas sebagai ketua panitia silaturahmi DPD PDIP Jakarta.
Peristiwa ini mengejutkan banyak pihak, terutama kader-kader yang hadir dalam acara tersebut.
Saat insiden terjadi, Brando Susanto tengah menyampaikan laporan acara. Tiba-tiba, ia terjatuh di atas panggung. Tim medis yang siaga segera memberikan pertolongan.
Namun, meskipun sudah dilarikan ke rumah sakit, nyawanya tidak tertolong.
Kabar duka ini dengan cepat menyebar. Selain itu, para tokoh partai seperti Pramono Anung dan Rano Karno juga langsung melayat ke rumah sakit.
Kehadiran mereka menjadi bentuk penghormatan terakhir bagi Brando.
Profil Singkat Brando Susanto
Dalam dunia politik lokal, Brando Susanto dikenal sebagai tokoh muda PDIP yang aktif. Sebelum dipercaya menjadi ketua panitia silaturahmi DPD PDIP Jakarta, ia pernah mengemban posisi penting di organisasi sayap partai, termasuk sebagai sekretaris DPC PDIP Jakarta Utara dan ketua DPD Taruna Merah Putih Provinsi DKI Jakarta.
Kontribusinya tak hanya dalam acara formal partai, tapi juga dalam kegiatan sosial, kampanye, hingga konsolidasi kader muda untuk menghadapi Pemilu 2024. Tak sedikit yang menyebutnya sebagai salah satu kader muda potensial di PDIP Jakarta.
Reaksi Tokoh PDIP atas Kepergian Brando Susanto
Kehilangan Brando Susanto di tengah acara resmi menjadi pukulan berat.
Tokoh-tokoh senior partai menyampaikan rasa duka mendalam.
Mereka mengenang Brando sebagai kader muda yang penuh semangat.
“Brando adalah teladan untuk generasi muda di partai ini,” ujar salah satu pejabat DPD PDIP.
Sementara itu, suasana duka masih menyelimuti rekan-rekan separtai yang pernah bekerja dengannya.
Dedikasi yang Tidak Akan Dilupakan
Dedikasi Beliau dalam membesarkan PDIP di Jakarta menjadi warisan berharga bagi partai. Ia memperlihatkan bahwa peran kader muda sangat vital dalam menjaga soliditas dan konsistensi partai di tengah tantangan politik yang dinamis.
Dalam perjalanan hidupnya terhenti terlalu cepat, semangat Almarhum dalam membangun PDIP Jakarta akan terus dikenang sebagai inspirasi bagi generasi penerus.
Baca Juga : Perintah Panglima Sosialisasi, Bukan Mengintimidasi