News

100 Hari Kerja Prabowo : Janji Ditepati atau PHP?

100 Hari Kerja Prabowo – Memasuki 100 hari kerja pemerintahan Prabowo-Gibran, menurut kami, sudah banyak gebrakan yang dilakukan, meski tidak sedikit kebijakan yang masih perlu dikaji lebih mendalam.

1. Fokus Prabowo pada Pendidikan: Apresiasi dan Tantangan Pemerataan Guru Berkualitas

Salah satu kebijakan yang layak diapresiasi adalah upaya nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Presiden Prabowo menunjukkan keseriusan dalam memperhatikan kesejahteraan dan kapasitas guru. Menurut pandangan kami, kebijakan ini sangat positif, karena pendidikan yang berkualitas dimulai dari guru yang berkualitas pula. Namun, tantangan terbesar menurut kami adalah memastikan implementasi kebijakan ini merata hingga pelosok daerah, tidak hanya terfokus di kota-kota besar.

2. Program Makan Bergizi Gratis: Langkah Nyata Prabowo Dukung Nutrisi Generasi Muda

Selain pendidikan, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menurut kami juga merupakan langkah yang sangat tepat. Program ini memberikan perhatian nyata terhadap pemenuhan nutrisi anak-anak, yang menjadi dasar penting untuk mendukung pertumbuhan fisik dan intelektual mereka. Namun, penting juga bagi pemerintah untuk memastikan bahwa distribusi program ini tidak hanya menjangkau daerah perkotaan, tetapi juga daerah pedalaman yang sering terlupakan. Menurut kami, keberhasilan program ini harus diukur dari dampak nyata yang dirasakan langsung oleh masyarakat.

3. Evaluasi Kritis atas Kebijakan Ekonomi dan Dinamika Politik 100 Hari Kerja Prabowo – Gibran di Pemerintahan

Di sisi lain, kebijakan penghapusan utang UMKM, petani, dan nelayan perlu mendapat perhatian khusus. Kami sependapat dengan pandangan beberapa ekonom, seperti Dr. Yudistira Hendra Permana dari UGM. Beliau menilai bahwa kebijakan ini lebih sebagai solusi darurat daripada langkah strategis jangka panjang. Meskipun terdengar populer, kami khawatir bahwa kebijakan ini bisa menjadi preseden buruk jika tidak disertai dengan program pemberdayaan yang kuat dan berkelanjutan untuk UMKM, petani, dan nelayan tersebut.

Target pertumbuhan ekonomi hingga 8% yang dicanangkan pemerintah menurut kami terlampau ambisius, mengingat kondisi ekonomi global saat ini yang masih tidak stabil. Kondisi deflasi yang mulai terasa di Indonesia membuat kami berpikir bahwa pemerintah harus lebih realistis dalam menetapkan target pertumbuhan. Strategi konkret dan kebijakan yang lebih terstruktur harus segera disusun, sehingga target tersebut tidak hanya menjadi angka semata.

Dari segi politik, kami menilai pemerintahan Prabowo-Gibran masih mencari formula yang ideal dalam menyeimbangkan dinamika kekuasaan politik dan pengaruh oligarki. Penggunaan jejaring militer dalam distribusi program pemerintah, meskipun pragmatis, menurut kami menimbulkan beberapa kekhawatiran dari segi transparansi dan akuntabilitas. Pemerintah harus lebih bijak dalam menjaga keseimbangan ini, agar demokrasi dan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik tetap terjaga.

4. Asta Cita dan Evaluasi Publik: Tantangan Konsistensi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran juga memiliki delapan misi utama yang disebut Asta Cita. Mencakup berbagai aspek penting seperti penguatan ideologi, pertahanan negara, ekonomi kreatif, serta pemerataan ekonomi dari desa hingga kota. Meski misi ini sangat menjanjikan, tantangan utama menurut kami adalah konsistensi. Dalam implementasi program-program prioritas, seperti swasembada pangan, energi, reformasi birokrasi, hingga pemberantasan korupsi. Semua ini butuh pengawasan dan evaluasi secara ketat agar tidak berhenti di tahap perencanaan.

Meski hasil survei Litbang Kompas menunjukkan tingkat kepuasan publik cukup tinggi, yakni 80,9% untuk Prabowo dan 79,3% untuk Gibran, kami berpandangan bahwa pemerintah tidak boleh cepat puas. Transparansi, koordinasi, dan evaluasi berkelanjutan perlu terus ditingkatkan demi memastikan semua kebijakan yang diambil benar-benar berpihak pada rakyat.

Sebaliknya, hasil studi Celios yang memberikan nilai rendah atas kinerja pemerintah menurut kami menjadi peringatan keras agar pemerintah lebih serius dalam mengevaluasi kebijakan-kebijakannya. Menurut kami, kritik semacam ini penting sebagai pengingat bahwa masyarakat memiliki ekspektasi tinggi terhadap kinerja pemerintahan saat ini.

Kesimpulan: 100 Hari Kerja Prabowo

Secara keseluruhan, 100 hari kerja Prabowo-Gibran menurut kami telah mencerminkan adanya kemajuan sekaligus tantangan yang cukup besar. Pemerintah harus terus terbuka terhadap kritik dan masukan, serta berkomitmen kuat dalam memastikan setiap kebijakan benar-benar membawa manfaat nyata bagi seluruh rakyat Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *